Mengenal Pembelajaran Blended Learning Metode Flipped Classroom
Artikel Seputar Guru kali ini akan menghadirkan informasi model pembelajaran blended learning metode flipped classroom untuk diterapkan di semester baru dengan ruangkelas. Simak ulasannya dalam artikel berikut ini. Di awal tahun 2021, pemerintah berencana mengadakan sekolah tatap muka dengan pembatasan. Guru kali ini mendapat tantangan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka hanya dengan separuh dari total siswa yang ada, sementara sisanya masih belajar dari rumah. Dengan kondisi seperti ini, bagaimana guru bisa memastikan pemahaman siswa tetap merata meskipun berada di lokasi berbeda? Nah, untuk menjawab permasalahan tersebut, Bapak/Ibu Guru bisa mencoba salah satu contoh model pembelajaran blended learning metode flipped classroom berikut. Apa Itu Blended Learning? Model pembelajaran Blended Learning ini ringkasnya adalah penggabungan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dalam jaringan (daring), baik dari cara penyampaian hingga gaya pembelajaran, sehingga kombinasi pengajaran yang tercipta tetap menekankan interaksi sosial, tapi tidak meninggalkan aspek teknologi.
Apa Itu Flipped Classroom?
Model pembelajaran Flipped Classroom ini hakikatnya merupakan salah satu metode penerapan blended learning itu sendiri. Dengan pendekatan Flipped Classroom, sebagian aktivitas pembelajaran yang biasanya diselesaikan di kelas, kini dapat diselesaikan di rumah terlebih dahulu secara mandiri oleh siswa sebelum akhirnya melakukan pembelajaran tatap muka lagi di kelas. Untuk menerapkan model pembelajaran ini pada konteks pembatasan pembelajaran tatap muka di semester baru, ada 6 langkah umum yang dapat Bapak/Ibu ikuti untuk memastikan pembelajaran tetap efektif.Langkah Penerapan Flipped Classroom
- Bagi siswa menjadi 2 kelompok besar. Kelompok 1 akan melakukan pembelajaran tatap muka di periode pertama dan pembelajaran daring di periode selanjutnya, sementara Kelompok 2 akan melakukan pembelajaran daring di periode pertama dan pembelajaran tatap muka di periode selanjutnya.
- Bagi materi ajar menjadi 2 kategori. Kategori A adalah materi yang dapat dipelajari siswa secara mandiri dan Kategori B yang perlu dipandu/didiskusikan dengan guru dan teman sebaya.
- Untuk siswa Kelompok 1, periode pertama digunakan untuk pembelajaran tatap muka berfokus pada materi Kategori B yang lebih menekankan pada diskusi dan aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh guru. Setelah itu, pada periode selanjutnya saat siswa belajar di rumah, guru dapat melakukan pembelajaran daring yang menekankan pada materi Kategori A.
- Untuk siswa Kelompok 2, periode pertama digunakan untuk pembelajaran daring berfokus pada materi Kategori A yang lebih menekankan aktivitas penugasan mandiri yang dapat dilakukan siswa dari rumah. Setelah itu, pada periode selanjutnya saat siswa belajar di tatap muka, guru dapat berfokus pada materi Kategori B dengan mengadakan aktivitas diskusi dan pembelajaran aktif lainnya saat di kelas.
- Pastikan Bapak/Ibu dapat mengatur waktu dengan baik agar jam pembelajaran siswa Kelompok 1 dan Kelompok 2 tidak saling bertabrakan. Sebagai contoh, pembelajaran tatap muka dapat dilakukan di pagi hari dan pembelajaran daring mandiri dapat dilakukan di siang hari.
- Lakukan refleksi secara berkala untuk mengecek pemahaman siswa serta umpan balik mengenai kendala ataupun kesulitan yang dihadapi siswa selama mengikuti pembelajaran blended learning ini.
Posting Komentar untuk "Mengenal Pembelajaran Blended Learning Metode Flipped Classroom"