Mengapa Orang Indonesia Sering Masuk Angin?
âNina, kemarin kenapa nggak masuk sekolah?,â kata Bella. âIya, kemarin kata mama, aku masuk angin,â jawab Nina. âEh, masuk angin itu sebenarnya penyakit gimana sih?,â tanya Bella kembali. Nah, Squad, kamu yang bisa membantu pertanyaan di atas? Selama ini, pasti pernah masuk angin juga âkan? Kira-kira kenapa ya jenis penyakit seperti ini hanya ada di Indonesia? Memangnya orang di luar negeri nggak bisa masuk angin ya? Yuk, daripada penasaran langsung simak saja ulasannya di bawah ini ya. Pada umumnya, beberapa orang percaya kalau penyakit masuk angin itu ditandai dengan pusing, kembung, dan mual. Tetapi, orang yang mengalami meriang, flu, dan pegal linu juga mengaku mereka terkena masuk angin. Luas sekali ya maknanya. Mana sebenarnya yang betul? Beragam penyakit karena masuk angin? (Sumber: Youtube Kok Bisa?) Ternyata, kondisi tidak enak badan yang disebabkan masuk angin, biasanya terjadi pada masa pergantian cuaca dari musim kemarau ke penghujan atau sebaliknya (pancaroba). Pada masa peralihan itu angin seringkali bertiup kencang. Namun, bukan di musim pancaroba pun "angin tak diundang" ini sering menghinggapi orang-orang tertentu. Hal ini terjadi akibat, tubuh kita yang sering begadang, kurang tidur, atau kurang istirahat. Jika dibahas dari segi ilmu kedokteran, masuk angin sebenarnya merupakan kumpulan gejala yang terjadi akibat gabungan kelelahan fisik, terlambat makan, dan stres pikiran. Karena gabungan ketiga hal itu, terjadilah pembentukan gas berlebihan di lambung dan usus. Kemudian timbul rasa penuh di usus lalu mulas, diikuti mual, dan muntah. Sampai di sini jelas âkan? Lalu, kenapa pula bisa merasa pegal dan mengatakan itu masuk angin? Penyebabnya adalah cuaca dingin yang menyergap tubuh, dan menimbulkan mekanisme vasoconstriction atau penyempitan pembuluh darah. Sebenarnya penyempitan pembuluh darah ini merupakan mekanisme tubuh untuk menjaga tidak terjadi pengeluaran kalori berlebihan dari tubuh, sehingga tubuh tidak perlu mengalami penurunan suhu atau hipotermia. Namun, dampak kurang menyenangkan dari penyempitan pembuluh ini adalah peredaran darah menjadi kurang lancar. Akibatnya, hasil metabolisme, berupa asam laktat, terakumulasi pada otot-otot. Inilah yang membuat badan jadi terasa pegal-pegal. Wow! Masuk angin menyebabkan flu. (Sumber: onemedical.com) Begitu pula dengan flu, cuaca dingin dapat menyebabkan rambut-rambut sel di saluran napas lambat bergerak. Padahal, berfungsi untuk mengeluarkan lendir, bakteri, dan virus. Perlambatan ini juga menyebabkan seseorang menjadi rentan terkena infeksi seperti batuk, pilek, dan lain-lain. Terakhir, orang masuk angin juga mengalami perut kembung yang terisi gas. Hal tersebut diakibatkan cuaca dingin yang menyebabkan perlambatan gerak peristaltik usus. Perlambatan inilah yang menyebabkan gas tertampung di saluran cerna, sehingga perut terasa kembung dan penuh (begah). Akhirnya perut akan tertekan oleh gas dan menyebabkan rasa mual sehingga menekan nafsu makan. Nah, pada dasarnya, menurut kasus kedokteran barat ternyata istilah seperti masuk angin seperti ini nggak ada, lho. Penyakit dengan gejala yang mirip, hanya disebut dengan common cold. Hasil penelitian mengatakan, setidaknya ada 200 virus dan 1001 penyakit lain yang menyebabkan gejala-gejala seperti masuk angin, selain yang sudah kita bahas di atas. Misal, flu bisa disebabkan dengan tiga macam penyebab yaitu, rhinovirus, alergi, dan flu burung. Tetapi, karena orang-orang malas pergi ke dokter untuk memeriksakan sakitnya dan lebih memilih beristirahat di rumah, jadi mereka memberi cap masuk angin dengan mudahnya. Mengobati masuk angin dengan kerokan. (Sumber: tribunnews.com) Intinya, orang Indonesia percaya kalau penyebab penyakit ini hanya satu yaitu ada angin yang menyasar ke dalam tubuh kita. Padahal melihat faktanya, dengan gejala sakit yang berbeda sudah pasti sumber penyebabnya juga berbeda. Kita tidak bisa menyamaratakan bahwa itu semua karena angin. Jadi, sekarang kamu kalau sakit ditelusuri lagi ya penyebabnya! Jika beda penyebab, harus beda pula penanganannya. Nggak semua sakit yang dianggap masuk angin bisa sembuh dengan yang namanya kerokan, lho. Semakin merah hasil kerokan bukan menandakan semakin banyak angin yang keluar dari tubuh, itu justru menandakan pembengkakan pembuluh kapiler setelah dikerok. Hayo, siapa yang masih suka minta dikerok mama? Pelajari lagi materi biologi lainnya yang lebih seru, hanya di ruangbelajar! Kamu akan menikmati asyiknya sensasi belajar lewat video beranimasi yang lengkap dengan latihan soal, dan pastinya nggak akan membosankan. Ayo, download aplikasi Ruangguru sekarang! hbspt.cta._relativeUrls=true;hbspt.cta.load(2828691, '62700d92-1aae-4202-a1e5-0542d3acc323', {"useNewLoader":"true","region":"na1"});
Posting Komentar untuk "Mengapa Orang Indonesia Sering Masuk Angin?"