
Yuk, kita pahami bersama mengenai pengertian paragraf dan wacana, jenis, unsur, serta syarat-syaratnya.
-- Sering kali, kita mendengar kata wacana.
Gini nih contohnya,
“Ah, nanti liburannya hanya wacana doang!†Atau,
“Haduh, jadwal produktif yang sudah disusun wacana saja ternyata!†Kali ini, kita akan
ngomongin wacana, tapi bukan wacana seperti itu yang dimaksud,
lho ya, melainkan materi wacana dalam konteks mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jadi, apa
sih wacana itu? Dalam bahasa Indonesia, wacana adalah
satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan utuh yang membawa amanat lengkap. Wacana juga dapat diartikan sebagai
gabungan paragraf. Contoh wacana, misalnya novel, buku, atau ensiklopedia. Dalam artikel tentang wacana ini, kita akan membahas salah satu bagian yang membentuk wacana, yaitu paragraf. Langsung
cus scroll ke bawah ya!
Apa Itu Paragraf?
Sederhananya, paragraf adalah
gabungan beberapa kalimat yang saling berhubungan dan
menghasilkan suatu tema tertentu. Umumnya, paragraf terdiri dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung pengembangan gagasan yang diinginkan penulisnya. Oh ya! Susunan kalimat yang sedang kamu baca ini merupakan suatu paragraf,
lho!
Apa Saja Unsur-Unsur Paragraf?
Unsur paragraf merupakan
unsur-unsur pembangun di dalam paragraf. Unsur pembangun paragraf berfungsi membentuk kalimat agar menjadi paragraf yang baik. Misalnya
nih, kalimat utama tanpa kalimat penjelas tidak akan membentuk paragraf yang sempurna. Hmmm, apa saja unsur-unsur tersebut?
1. Topik atau Gagasan Utama
Kamu tahu nggak, unsur ini adalah
fokus atau jantung dari sebuah paragraf. Topik atau gagasan utama merupakan
ide utama yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Intinya, gagasan utama
“layaknya jiwa†yang menghidupkan sebuah paragraf agar menarik di mata pembaca!
2. Kalimat Utama
Unsur pembangun yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat utama berisi
gagasan utama yang diletakkan secara tersurat pada awal atau akhir paragraf. Namun, kalimat utama dapat juga ditemukan pada awal dan akhir paragraf. Kalimat utama bersifat umum dan akan dikembangkan oleh kalimat-kalimat pendukung lainnya.
3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung
Selanjutnya, kalimat penjelas atau pendukung. Seperti yang disebutkan di atas, kalimat pendukung berfungsi untuk
mengembangkan dan memperkuat gagasan yang disampaikan pada kalimat utama. Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap seperti opini, fakta, atau data yang valid.
Gini nih, contohnya:
“Gunung Merapi yang terletak di wilayah Magelang, Jawa Timur merupakan gunung aktif di Indonesia. Sewaktu-waktu, gunung merapi ini bisa meletus. Letusan Merapi yang paling hebat tercatat pada tahun 2010 yang memakan sekitar 330 korban jiwa.†4. Konjungsi
Unsur yang berikutnya adalah konjungsi. Apa
sih konjungsi itu? Singkatnya, konjungsi adalah
kata sambung atau
kata penghubung. Konjungsi dalam bahasa Indonesia ada dua jenis, yaitu
konjungsi intrakalimat dan
konjungsi antarkalimat. Konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat. Misalnya, “danâ€, “sehinggaâ€, “agarâ€, “sebelumâ€, dan lain-lain. Contohnya:
Kami menyiapkan jaket dan kaus kaki sebelum pergi ke Malang. Berbeda dengan konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang menghubungkan antarkalimat dalam satu paragraf. Misalnya, “Jadiâ€, “Oleh karena ituâ€, “Namunâ€. Contohnya:
“Hari ini Kota Malang diguyur hujan deras. Oleh karena itu, kita harus membawa payung di tas saat sedang ke luar rumah.†Gimana? Paham, kan? Apa Saja Jenis-Jenis Paragraf?
Perlu diketahui, ada banyak jenis paragraf. Ada yang dikelompokkan
berdasarkan tujuannya dan juga
berdasarkan letak kalimat utamanya. Apa saja
tuh jenisnya?
Yuk, kita bahas lebih dulu jenis paragraf berdasarkan tujuannya.
1. Paragraf Narasi
Dalam paragraf jenis ini, kamu akan menulis suatu kejadian dari awal hingga akhir kejadian,
berdasarkan urutan waktunya. Misal, kamu ingin menulis cerita kesuksesan kamu mendapat beasiswa
study exchange ke Inggris. Nah, kamu dapat bercerita dari awal ketika menjadi mahasiswa baru, lalu persiapan kamu untuk mengikuti program
study exchange, hingga bagaimana bisa mendapat
study exchange tersebut.
2. Paragraf Eksposisi
Jenis yang berikutnya adalah eksposisi. Ketika kamu menulis jenis paragraf ini, kamu akan memberikan informasi sedetail mungkin kepada pembaca. Memang, tujuan dari paragraf ini adalah
memaparkan, menyampaikan informasi, menjelaskan, dan juga menerangkan suatu topik kepada orang lain. Misalnya, teks langkah-langkah menjadi pengguna dari Ruangguru.
Nah, dalam teks ini, kamu menjelaskan secara runtut cara mendaftar menjadi pengguna Ruangguru. Dengan begitu, pembaca paragrafmu akan mendapat informasi cara menjadi pengguna Ruangguru!
3. Paragraf Argumentasi
“Saya setuju dengan ide memberikan donasi kepada masyarakat terdampak banjir di Kalimantan Selatan karena mereka membutuhkan bantuan tersebut. Berdasarkan data yang dilihat pada …†Kutipan paragraf di atas adalah contoh argumentasi. Biasanya, paragraf argumentasi dapat kita
temui pada artikel opini atau teks lomba-lomba debat. Siapa
nih yang pernah ikut lomba debat? Pasti sudah nggak asing lagi
kan dengan paragraf argumentasi? Intinya
sih, paragraf argumentasi bertujuan untuk
meyakinkan orang lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat yang dipaparkan adalah benar adanya dan terbukti nyata.
4. Paragraf Persuasi
Pernah nggak
sih kamu merasa tergerak hatinya untuk berbuat atau membeli sesuatu? Misalnya, kamu membaca postingan tentang orang tua berusia 70-an tahun yang masih bekerja keras mendorong gerobak jualan untuk menghidupi dirinya. Postingan tersebut disertai juga dengan foto si Kakek yang sedang mendorong gerobak. Sebuah cerita yang bisa menyentuh hatimu, bukan?
Gak pake lama, kamu ingin membantu nasib si Kakek! Atau, promosi produk
skin care yang dilengkapi foto hasil setelah memakainya serta disertai juga dengan
review sempurna dari orang yang memakainya. Tentu kamu akan tergiur membelinya,
kan? Nah, itulah paragraf persuasi. Tujuannya
sih untuk membujuk orang lain melakukan sesuatu sesuai yang diinginkan penulis. Namun, syaratnya penulis harus
mampu membuat si pembaca percaya dan yakin.
Hehehe. Ya, itulah jenis paragraf berdasarkan tujuan.
Nah, berikutnya kita akan membahas apa saja jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya! Apa saja
sih? 5. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang dikelompokkan berdasarkan letak kalimat utama.
Nah, dalam paragraf jenis ini,
kalimat utamanya terletak pada awal paragraf. Kalimat-kalimat penjelasnya akan berada setelah kalimat utama.
6. Paragraf Induktif Kalau deduktif di awal, maka
kalimat utama jenis paragraf induktif terletak di akhir paragraf. Kalimat penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat utamanya.
7. Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan
perpaduan antara deduktif dan induktif. Kalimat utama pada paragraf campuran, berada pada awal paragraf dan diulang kembali pada akhir paragraf.
Bagaimana Bentuk Paragraf yang Baik?
Oh iya! Ketika menulis sebuah artikel, kamu butuh bahasan dan bahasa yang
wow agar pembaca tertarik. Tentu, selain bahasan dan topik yang sempurna, kamu juga perlu memahami syarat dan struktur menulis sebuah paragraf yang baik dan benar agar kalimat-kalimat yang dibentuk menjadi padu! Kira-kira, apa saja
tuh syarat suatu paragraf yang baik?
Yuk, baca terus!
1. Kesatuan
Suatu paragraf harus dibangun dengan sebuah ide atau topik yang jelas. Ide yang muncul ketika kamu ingin menulis sesuatu akan lebih mantap jika diuraikan dari kalimat utama kemudian ke kalimat penjelas sehingga membentuk suatu kesatuan.
2. Kepaduan atau Koherensi
Kepaduan artinya
kekompakkan dalam paragraf. Maksudnya apa tuh? Kalimat satu ke kalimat berikutnya harus logis dan mendukung kalimat sebelumnya.
Yup! Kenapa
tuh? Agar membentuk kalimat yang memiliki perpaduan indah!
3. Kelengkapan
Ketika unsur paragraf dalam tulisan kamu ada yang hilang, maka tulisan kamu bisa dibilang belum lengkap.
Huft! Maka dari itu, jangan lupa ya unsur-unsur paragraf seperti gagasan utama, kalimat penjelas, kalimat utama, serta konjungsi.
Nah, itu dia penjelasan soal paragraf dan wacana. Oh iya, kamu jangan langsung sudahi membaca artikel ini ya! Kita jawab dulu satu
quiz di bawah soal tentang paragraf! (function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(d.getElementById(id))return;js=d.createElement(s);js.id=id;js.src='https://embed.ex.co/sdk.js';fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}(document,'script','exco-sdk'));
Posting Komentar untuk "Membahas Paragraf: Jenis, Unsur, dan Syarat | Bahasa Indonesia Kelas 12"