Yuk, kita bahas tentang macam-macam perkembangbiakan pada hewan melalui artikel Biologi kelas 9 ini! Ada perkembangbiakan generatif (seksual) dan vegetatif (aseksual), lho! -- Kamu tahu nggak, ternyata hewan itu nggak cuma berkembangbiak dengan cara bertelur dan melahirkan saja,
lho! Ada juga hewan yang berkembangbiak dengan cara memutus atau memotong tubuhnya menjadi dua bagian, lalu potongan tubuhnya tersebut akan tumbuh menjadi individu baru.
"Hah? Serius?" Serius! Dua rius malah! Nah, hewan yang bisa melakukan hal tersebut adalah cacing pipih atau disebut juga planaria
. Kok bisa, ya? Bisa dong, karena cacing pipih ini memang memiliki kemampuan untuk berkembang biak dengan cara fragmentasi. Fragmentasi merupakan salah satu bentuk perkembangbiakan hewan secara vegetatif. Selain fragmentasi, ada juga beberapa cara perkembangbiakan pada hewan yang lainnya. Nah, cara-cara perkembangbiakan pada hewan itu secara umum dibedakan menjadi dua golongan, yakni perkembangbiakan secara
generatif (seksual) dan
vegetatif (aseksual). Yuk, kita bahas satu per satu!
Perkembangbiakan Generatif
Perkembangbiakan generatif atau bisa disebut dengan perkembangbiakan seksual terjadi jika sel kelamin jantan (spermatozoid) bertemu dengan sel kelamin betina (sel telur). Perkembangbiakan generatif dibagi menjadi tiga jenis, yaitu ovipar, vivipar, dan ovovivipar.
Ovipar (Bertelur)
Ovipar merupakan perkembangbiakan dengan cara bertelur. Perkembangbiakan ini biasanya dilakukan oleh unggas dan reptil. Setelah terjadi pembuahan, embrio yang dihasilkan akan tumbuh dan berkembang di dalam cangkang telur. Embrio tersebut mendapatkan nutrisi dan cadangan makanan dari dalam telur yang akan dikeluarkan dari tubuh induknya. Sehingga, embrio hewan ovipar berkembang di dalam telur yang berada di luar tubuh induknya. Beberapa ciri hewan ovipar yaitu tidak memiliki kelenjar susu dan tidak memiliki daun telinga. Contoh hewan ovipar atau bertelur adalah ayam, bebek, dan angsa.
Ayam merupakan contoh hewan ovipar (Sumber: tirto.id)
Vivipar (Melahirkan)
Vivipar merupakan perkembangbiakan yang dilakukan dengan cara melahirkan. Setelah terjadi pembuahan, embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim induk betina. Selama di dalam kandungan, embrio tersebut mendapatkan nutrisi dari makanan yang dimakan oleh induknya melalui plasenta. Beberapa ciri hewan vivipar yaitu memiliki kelenjar susu, memiliki daun telinga, dan tubuh dilindungi rambut. Contoh hewan melahirkan adalah kucing, anjing, dan singa.
Kucing merupakan contoh hewan vivipar (Sumber: bobo.grid.id)
Ovovivipar (Bertelur dan Melahirkan)
Ovovivipar merupakan kombinasi dari dua cara perkembangbiakan yang telah dibahas sebelumnya, yakni ovipar dan vivipar. Pada perkembangbiakan secara ovovivipar, setelah terjadi pembuahan, embrio yang dihasilkan akan tumbuh dan berkembang di dalam telur. Sekilas memang terdengar mirip ovipar. Tapi, pada ovovivipar,
telur tersebut tidak akan dikeluarkan dari tubuh induknya, melainkan akan tetap berada di dalam tubuh induknya sampai menetas. Setelah menetas, barulah calon anak tersebut akan dilahirkan oleh induk betinanya.
Baca juga: Ciri-Ciri dan Contoh Hewan Avertebrata (Invertebrata) Jumlah hewan yang berkembangbiak secara ovovivipar tidak sebanyak hewan yang berkembangbiak secara ovipar dan vivipar. Beberapa contoh hewan ovovivipar di antaranya adalah platypus, kuda laut, beberapa spesies hiu, dan iguana.
Beberapa spesies hiu berkembangbiak secara ovovivipar (Sumber: giphy.com)
Perkembangbiakan Vegetatif
Perkembangbiakan vegetatif disebut juga sebagai perkembangbiakan aseksual, artinya tidak terjadi pertemuan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Perkembangbiakan vegetatif hanya terjadi pada
hewan tingkat rendah. Hewan tingkat rendah adalah hewan yang tidak memiliki struktur tubuh sempurna. Mereka tidak memiliki tulang belakang (avertebrata) dan memiliki struktur anatomi yang lebih sederhana daripada hewan bertulang belakang (vertebrata). Perkembangbiakan vegetatif dibagi menjadi tiga jenis yaitu tunas, fragmentasi, dan membelah diri.
Tunas
Hewan yang berkembangbiak dengan tunas memiliki tunas kecil pada tubuhnya. Ketika sudah dewasa, tunas kecil tersebut akan berpisah dengan induknya dan membentuk individu baru. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan tunas antara lain
hydra,
porifera (bunga karang), dan
coelenterata (ubur-ubur).
Hydra berkembangbiak dengan tunas (Sumber: docplayer.info)
Fragmentasi
Fragmentasi merupakan cara hewan untuk berkembangbiak dengan memutus atau memotong tubuhnya menjadi dua bagian atau lebih. Kemudian, potongan-potongan tubuh tersebut akan tumbuh menjadi individu-individu yang baru. Contoh hewan yang berkembangbiak secara fragmentasi yaitu
cacing pipih atau planaria dan
cacing pita.
Planaria berkembangbiak secara fragmentasi (Sumber: springernature.com)
Membelah Diri
Kalau mendengar kata-kata membelah diri, kamu pasti langsung teringat
scene Boruto melakukan
kage bunshin no jutsu, kan?
Hayoo, ngaku!
Boruto membelah diri (Sumber: giphy.com)
Eits, membelah diri yang dimaksud di sini bukan membelah diri seperti Boruto gitu, ya! Membelah diri yang kita bahas ini dilakukan oleh hewan bersel satu seperti amoeba. Ketika membelah diri, inti sel hewan akan membelah menjadi dua, diikuti dengan pembelahan cairan dan juga dinding sel. Kemudian, jadi deh, dua individu baru!
Hmm.. terus apa bedanya dong, dengan fragmentasi? Nah, kalau fragmentasi, setelah induknya memotong tubuhnya menjadi dua bagian atau lebih, potongan-potongan tubuh tersebut akan berupa tubuh yang masih belum lengkap anggota tubuhnya. Sehingga, butuh waktu bagi potongan-potongan tubuh tersebut untuk tumbuh menjadi individu baru yang lengkap. Sedangkan pada proses membelah diri, setelah induknya membelah dirinya menjadi dua, masing-masing hasil pembelahan ini akan langsung menjadi individu baru yang lengkap.
Amoeba berkembangbiak dengan membelah diri (Sumber: garyrobson.com) Nah, setelah membaca artikel ini, kamu jadi tahu kan, kalau perkembangbiakan hewan itu ternyata nggak cuma dilakukan dengan bertelur atau melahirkan aja. Tapi, ada juga beberapa cara lainnya. Kalau kamu masih bingung dan punya pertanyaan, kamu bisa
lho, langsung bertanya ke kakak tutor di ruanglesonline!
hbspt.cta._relativeUrls=true;hbspt.cta.load(2828691, '788c5555-de25-4958-9688-8498ce209f88', {"useNewLoader":"true","region":"na1"});
Referensi: Zubaidah, S., dkk. (2015).
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX Kurikulum 2013. Jakarta: Kemdikbud.
Sumber Gambar: Gambar âInduk Ayamâ [Daring]. Tautan: https://mmc.tirto.id/image/otf/1024x535/2020/09/21/istock-1015658600_ratio-16x9.jpg (Diakses: 25 Agustus 2021) Gambar âInduk Kucingâ [Daring]. Tautan: https://asset-a.grid.id//crop/0x0:0x0/700x0/photo/2020/11/05/2549056457.jpg (Diakses: 25 Agustus 2021) Gambar âTunas Hydraâ [Daring]. Tautan: https://docplayer.info/docs-images/93/113711211/images/44-0.jpg (Diakses: 25 Agustus 2021) Gambar âFragmentasi Planariaâ [Daring]. Tautan: https://media.springernature.com/original/springer-static/image/chp%3A10.1007%2F978-3-319-33921-4_24/MediaObjects/420493_1_En_24_Fig1_HTML.gif (Diakses: 25 Agustus 2021) Gambar âAmoebaâ [Daring]. Tautan: https://garyrobson.files.wordpress.com/2011/10/ameoba.jpg (Diakses: 25 Agustus 2021)
Artikel ini telah diperbarui pada 26 Agustus 2021.
Posting Komentar untuk "Perkembangbiakan Generatif dan Vegetatif pada Hewan | Biologi Kelas 9"