15 Hal Penting Asesmen Nasional yang Menggantikan UN 2021
Artikel ini memberikan informasi 15 hal penting mengenai Asesmen Nasional yang Menggantikan Ujian Nasional (UN) 2021 -- Sudah tahu kabar Ujian Nasional yang diganti menjadi Asesmen Nasional di tahun 2021 mendatang? Atau kamu masih bingung dengan ketentuannya? Pada intinya seperti yang dilansir dari kompas.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetap mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. Kenapa sih diubah menjadi Asesmen Nasional? Mendikbud mengharapkan perubahan standar kelulusan dari Ujian Nasional menjadi Asesmen Nasional bisa mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik di Indonesia. Selain itu, untuk meng-upgrade pendidikan agar bisa menjadi bekal bagi generasi muda di masa depan. Gimana, sudah mulai paham atau masih punya banyak pertanyaan? Supaya kamu benar-benar paham mengenai ketentuan dan apa saja yang diujikan pada Asesmen Nasional, simak baik-baik beberapa hal penting berikut ini berdasarkan paparan Kemendikbud.
1. Apa itu Asesmen Nasional?
Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Baca juga: Ujian Nasional 2021 Diubah Menjadi Asesmen Nasional, Apa Saja Aspek yang Diujikan?2. Apa perbedaan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional (UN)?
3. Siapa yang akan menjadi peserta Asesmen Nasional?
- Diikuti oleh seluruh satuan pendidikan / sekolah tingkat dasar dan menengah di Indonesia, serta program kesetaraan yang dikelola oleh PKBM.
- Diikuti oleh sebagian peserta didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Pemilihan ini akan mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi. Satuan pendidikan tidak diperkenankan mengganti sampel murid karena dapat memengaruhi hasil dan tindak lanjut perbaikan pembelajaran.
- Untuk program kesetaraan, Asesmen Nasional akan diikuti oleh seluruh peserta didik yang berada pada tahap akhir program belajarnya.
- Diikuti oleh guru dan kepala sekolah di setiap satuan pendidikan.
4. Mengapa yang menjadi sampel adalah murid kelas V, VIII, dan XI?
Hal ini dilakukan agar murid yang menjadi peserta Asesmen Nasional dapat merasakan perbaikan pembelajaran ketika mereka masih berada di sekolah tersebut. Selain itu, ini juga bertujuan untuk memotret dampak dari proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan atau sekolah.5. Apa yang dimaksud dengan âminimumâ pada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)?
Konten yang diukur pada literasi membaca dan numerasi adalah konten yang bersifat esensial serta berkelanjutan lintas kelas maupun jenjang. Tidak semua konten pada kurikulum diujikan, sehingga sifatnya minimum.6. Mengapa yang diukur adalah literasi dan numerasi?
Literasi dan numerasi merupakan kemampuan atau kompetensi yang mendasar dan dibutuhkan oleh semua murid, terlepas dari apa profesi dan cita-citanya di masa depan. Selain itu, kedua kompetensi ini perlu dikembangkan secara lintas mata pelajaran tidak hanya melalui pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Hal ini pun bertujuan untuk mendorong guru semua mata pelajaran untuk lebih fokus pada pengembangan kompetensi membaca dan berpikir logis-sistematis.7. Apa perbedaan AKM dengan Survei Karakter?
AKM mengukur hasil belajar kognitif yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid. Sementara Survei Karakter mengukur hasil belajar emosional yang mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dimana pelajar Indonesia memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. (Beriman, bertakwa, berakhlak mulia; Berkebhinekaan Global; Bergotong royong; Bernalar kritis; Mandiri; Kreatif)8. Apa saja komponen dari literasi membaca dan numerasi yang diukur pada AKM?
9. Bagaimana bentuk soal Asesmen Nasional?
Objektif:- Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban benar)
- Pilihan Ganda Kompleks (jawaban benar lebih dari 1)
- Menjodohkan
- Isian singkat (angka, nama/benda yang sudah fixed)
10. Kapan AKM akan dilaksanakan?
Jadwal Asesmen Nasional untuk tahun 2021 baru saja dimulai, berikut detailnya:- SMK/MAK/Paket C dan sederajat: 20-23 September 2021
- SMA/MA dan sederajat: 27-30 September 2021
- SMP/MTs/Paket B dan sederajat: 4-7 Oktober 2021
- SD/MI/Paket A dan sederajat Gelombang 1: 8-11 November 2021
- SD/MI/Paket A dan sederajat Gelombang 2: 15-18 November 2021
Posting Komentar untuk "15 Hal Penting Asesmen Nasional yang Menggantikan UN 2021"