Artikel ini akan membahas mengenai organ dan proses ekskresi pada hewan invertebrata, yaitu belalang, cacing pipih, dan cacing tanah. -- Bukan hanya manusia
aja loh yang mengeluarkan air seni atau urin, ternyata hewan juga bisa. Pernah kepikiran
nggak kenapa urin harus dikeluarkan dari tubuh? Ya karena zat tersebut merupakan zat sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh.
Proses pengeluaran zat sisa metabolisme, seperti urea, CO2, dan ion Na+ dinamakan
sistem ekskresi. Kamu tahu
nggak, ternyata sistem ekskresi hewan invertebrata berbeda
loh dengan vertebrata.
Hmm… Kenapa bisa gitu? Jadi, organ ekskresi pada vertebrata kan ada banyak
tuh. Kalau pada mamalia ada paru-paru, kulit, ginjal, dan hati, sedangkan pada pisces organ ekskresinya berupa insang dan kulit, begitu juga vertebrata lainnya. Rata-rata vertebrata punya lebih dari satu organ ekskresi.
Baca juga: Organ-organ Sistem Ekskresi pada Manusia
Nah, berbeda
tuh dengan hewan invertebrata yang organ ekskresinya lebih sederhana. Kenapa sederhana? Ya karena dibanding vertebrata yang punya banyak organ ekskresi, invertebrata hanya punya satu organ ekskresi. Selain itu, organ ekskresi antara invertebrata satu dengan lainnya juga berbeda.
Wah, kalau punya organ ekskresi yang berbeda, pasti proses ekskresi yang dilakukannya juga berbeda
dong. Kali ini, kamu akan mengetahui apa saja organ serta proses ekskresi hewan invertebrata, yaitu belalang dan cacing. Gimana
sih proses ekskresi belalang dan cacing?
Yuk, simak penjelasan berikut.
Belalang
Organ ekskresi pada belalang adalah
pembuluh malpighi. Organ ini berbentuk seperti kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan melekat pada dinding usus.
Udah kebayang belum?
Cusss lihat gambar di bawah kalau bingung.

Setelah tahu seperti apa organ ekskresi pada belalang, sekarang kita cari tahu
yuk gimana proses ekskresinya! Proses ekskresi pada belalang dimulai ketika hemolimfa, yaitu cairan untuk keperluan sirkulasi melewati pembuluh malpighi. Saat itu pula, terjadi proses pemindahan urea, sampah nitrogen, ion K, Cl, dan air dari hemolimfa ke pembuluh malpighi. Selanjutnya, air dan zat yang masih berguna bagi tubuh, seperti ion K, Cl, dan air diserap kembali di rektum untuk diedarkan ke seluruh tubuh oleh hemolimfa, sedangkan zat yang mengandung sampah nitrogen akan diendapkan sebagai kristal asam urat yang nantinya akan dikeluarkan bersama feses melalui anus. Kalau masih bingung, simak gambar berikut, ya.
Cacing Pipih (Planaria)
Selain hidup di tanah, ada juga
loh cacing yang hidup di perairan.
Hmm.. Cacing jenis apa ya kira-kira?
Yap, Planaria namanya. Cacing berbentuk pipih ini dapat kita jumpai di sungai atau kolam.
Posting Komentar untuk "Mempelajari Proses Ekskresi Pada Belalang dan Cacing | Biologi Kelas 11"