Artikel ini membahas tentang cara mendidik buah hati untuk mencegah COVID-19. -- Seiring munculnya berita mengenai virus corona, tidak jarang menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan akan penyakit tersebut. Adapun tindakan-tindakan dan tata cara pencegahan sudah disebarluaskan dan dilakukan. Namun pertanyaan-pertanyaan masih terus bermunculan. Bagaimana cara menjaga kesehatan diri dan keluarga? Tentunya bagi anak-anak yang sudah remaja dapat dengan mudah mengerti. Tapi bagaimana mengajarkan prosedur yang rumit kepada buah hati kita yang masih belajar berjalan dan masih berada di sekolah dasar?
Smart parents tidak perlu khawatir, bersama-sama kita akan menemukan jawabannya. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah bernapas agar tenang, kemudian mencari cara pencegahan yang dapat dilakukan di rumah. Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah mencari tahu, pada tahap apa anak kita berada. Baca juga:
Jangan Panik, Ini yang Bisa Dilakukan untuk Menghadapi Corona Studi menyebutkan bahwa, kita mengalami berbagai tahapan dalam kehidupan. Hal ini berpengaruh pada cara-cara dalam mendidik anak. Dikutip dari
sandratrappen.com, George H. Mead, seorang ahli filsafat di bidang sosiologi menyebutkan, anak akan melewati tiga tahap dalam perkembangan diri mereka. Apa saja tahapan-tahapan itu dan bagaimana cara mendidik mereka sesuai tahapannya?
George H. Mead (sumber:
pinterest.com)
1. Preparatory stage (tahap persiapan) sejak lahir hingga umur 3 tahun.
Pada tahap pertama, anak terlibat dalam interaksi sosial dengan meniru orang lain. Mereka mempelajari bagaimana menggerakkan badan mereka, menggunakan benda-benda di sekitarnya hingga berbicara dan menggunakan isyarat untuk berkomunikasi dengan meniru orang lain.
(Sumber:
parentingnow.org) Pada tahapan ini, cara mudah mendidik mereka untuk menjaga kesehatan adalah memberi contoh. Adapun memberi contoh prosedur mencuci tangan, membersihkan benda-benda sekitar dan yang lainnya, dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan untuk mereka. Bernyanyi dengan menggunakan kata kunci yang berkaitan dengan kesehatan, misalnya. Percayalah, diam-diam mereka sangat memperhatikan setiap apa yang dilihatnya. Apalagi oleh orang terdekatnya. Semua itu akan terekam ke dalam memorinya, dan mereka akan mengikuti.
2. Play stage (tahap bermain) dari umur 3 tahun hingga 5 tahun.
Selanjutnya anak memasuki tahap bermain, yaitu tahap anak belajar untuk bersikap melalui permainan peran yang memiliki kesamaan terhadap pengalaman mereka. Seperti kegiatan pergi ke sekolah, kegiatan berumah tangga (peran ayah dan ibu), dan bahkan kegiatan pergi ke dokter.
(Sumber:
alysonschafer.com) Permainan peran ini membantu anak mendapatkan alasan kenapa kita melakukan sesuatu dan bagaimana cara kita melakukan sesuatu. Sehingga pada akhirnya mereka dapat mengembangkan ekspektasi mereka mengenai sikap yang sesuai (dengan norma) sebagai hasil dari memerankan peran-peran yang berbeda. Pada tahap ini,
smart parents bisa memberi mereka peran bagaimana etika yang baik dan benar ketika menjaga kesehatan untuk orang sekitar, seperti bersin dengan menutup muka dengan siku dan sebagainya. Selain itu, dapat juga dilakukan permainan peran pergi ke dokter ketika tidak dalam kondisi yang
fit.
3. Game stage (tahap permainan) dari umur 6 tahun hingga 9 tahun.
Kemudian di tahap ini, anak sudah mulai memikirkan bagaimana peran dan posisi sosial mereka menggambarkan diri mereka. Mereka juga menyadari bahwa dalam pembentukan diri, dipengaruhi oleh proses interaksi mereka dengan orang lain. Mereka sudah memahami hal apa yang harus dilakukan dan tidak.
(Sumber:
metroparent.com) Sehingga pada tahap ini,
smart parents dapat memberikan arahan-arahan yang lebih kompleks dari tahapan sebelumnya. Hanya saja tetap mendampingi mereka ketika mereka sedang berinteraksi. Contohnya memberi arahan bagaimana caranya bersin dan batuk di tempat umum. Lalu mendampingi dan mengingatkan mereka tentang arahan tersebut. Begitulah tahapan-tahapan yang dilalui oleh anak dan harus diperhatikan betul oleh orang tua. Hal ini juga berkaitan dengan cara mendidik mereka agar mampu melakukan pencegahan virus corona sesuai dengan kemampuan mereka. Sebenarnya teori ini tidak hanya untuk memudahkan penjelasan pencegahan penyakit, tapi juga dapat diaplikasikan ke seluruh aspek mendidik. Misalnya
smart parents ingin mendidik mereka supaya pintar mengaji sejak mereka kecil. Maka, cara mendidik yang baik adalah memberikan contoh terlebih dahulu sebelum memberikan arahan. Karena kemampuan mereka yang berkembang secara berangsur-angsur, yaitu meniru, lalu mempraktekkan hal yang sudah mereka tiru dalam sebuah permainan peran, hingga akhirnya mempraktekkan hal yang sudah mereka tiru ke dunia nyata. Demikianlah cara mendidik buah hati mencegah virus corona. Gimana? Menarikkah? Kira-kira dari tahap pertama hingga ketiga, di manakah buah hati anda berada? Selain kekhawatiran virus corona, apakah orang tua khawatir akan pendidikan anak-anak karena sekolah tutup? Tidak perlu cemas, belajar di Ruangguru sangat mudah dengan video beranimasi dan ribuan latihan soal di
ruangbelajar.
hbspt.cta._relativeUrls=true;hbspt.cta.load(2828691, 'e2085056-ee52-443c-a36d-6518c6d4d31d', {"useNewLoader":"true","region":"na1"});
Posting Komentar untuk "Cara Mencegah Anak dari COVID-19 dengan Teori George H. Mead"