Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis-jenis Peta dan Penggunaannya

Geografi_Header (1)-2 RG Squad, tahukah kamu kalau masyarakat asli Eskimo, Indian (suku nomaden di Asia dan Afrika) dikenal sebagai pembuat peta yang baik? Mereka juga kerap disebut sebagai kartograf karena kemampuannya. Nah tentunya, peta yang dibuat oleh orang Eskimo ada bermacam-macam. Sebagaimana jenis-jenis peta yang akan kita bahas bersama di bawah ini. Simak ya, Squad!

Pengertian peta

jenis-jenis peta Peta dunia. (Sumber: geology.com) Peta adalah gambar permukaan bumi yang rinci dan ukurannya telah diperkecil pada suatu bidang datar, sebagaimana penampakannya dari atas. Fungsinya untuk:
  • Menunjukkan lokasi pada permukaan bumi;
  • Menggambarkan luas, pola, dan bentuk berbagai gejala alami dan manusia;
  • Menentukan arah serta jarak suatu tempat;
  • Menunjukkan ketinggian atau kemiringan suatu tempat;
  • Menyajikan persebaran sifat-sifat alami dan nonalami;
  • Memungkinkan pengambilan kesimpulan dari data atau informasi yang tersaji, serta;
  • Melihat adanya gerak perubahan serta prediksi dari hasil pertukaran barang-barang persebaran aktivitas industri, arus produksi, mobilitas manusia, dan sebagainya.
Suatu peta bisa dikatakan lengkap jika terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
  • Judul: terdapat di bagian paling atas, biasanya menyebutkan jenis peta, lokasi wilayah, serta keadaan yang digambarkan dalam peta tersebut.
  • Skala: angka yang menunjukkan perbandingan jarak di peta dan jarak sebenarnya.
  • Tanda arah: dikenal juga dengan nama mata angin, bentuknya seperti panah yang selalu mengarah ke atas untuk menunjukkan arah utara.
  • Tata warna: untuk memperjelas atau mempertegas objek-objek yang ingin ditampilkan.
  • Simbol: tanda-tanda yang umum, dipakai untuk mewakili keadaan sebenarnya ke dalam peta, dan dapat diklasifikasikan menjadi:
  • Simbol fisiografis (fisik), seperti: relief, hidrologis, oseanologis, klimatologis, dan sebagainya.
  • Simbol kultur, contohnya: jalur transportasi, batas sungai, dan sebagainya.
  • Lettering: tulisan atau angka yang dapat mempertegas arti dari simbol-simbol di peta.
  • Legenda: fungsinya memperjelas keterangan dari simbol yang ada dalam peta. Biasanya terletak di bagian tepi peta.
  • Inset: tujuannya menunjukkan lokasi yang penting, tetapi kurang jelas dalam peta, dan juga mempertajam atau memperjelas salah satu bagian peta.
  • Garis astronomis: berguna menentukan lokasi suatu tempat, ditandai dengan garis tepi yang menunjukkan angka derajat, menit, dan detik tanpa membuat perlu garis bujur dan lintang.
  • Garis tepi: biasanya dibuat rangkap. Garis ini dapat dijadikan pertolongan dalam membuat sebuah peta pulau atau suatu wilayah, agar letaknya bisa tepat di tengah.
  • Tahun pembuatan: disebut juga dengan reproduksi. Ini berbeda dengan tahun keadaan peta ya, Squad. Misalnya, di tahun 2018 kamu membuat peta persebaran penduduk Indonesia tahun 2005. Maka dalam judul harus dicantumkan “Peta Sebaran Penduduk Indonesia Tahun 2005”. Sedangkan, di luar garis kamu harus tulis tahun reproduksinya, yaitu tahun 2018. Paham, ‘kan?

Jenis-jenis Peta

Peta dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, yaitu:

1. Berdasarkan skala

jenis-jenis petaContoh peta berskala medium. (Sumber: emaze.com)
  • Peta teknik/kadaster,skala 1 : 100 sampai dengan 1 : 5000.
  • Peta berskala besar, skala 1 : 5.000 sampai dengan 1 : 250.000.
  • Peta berskala medium, skala 1 : 250.000 sampai dengan 1 : 500.000.
  • Peta berskala kecil, skala 1 : 500.000 sampai dengan 1.000.000.

2. Berdasarkan keadaan objek

  • Peta dinamik, menggambarkan keadaan yang berubah-ubah. Misal, peta transmigrasi, peta aliran sungai, peta perluasan tambang, dan sebagainya.
  • Peta stasioner, menggambarkan keadaan yang stabil. Misal, peta tanah, peta wilayah, peta geologi, dan sebagainya.

3. Peta topografi

Gambar bentuk permukaan bumi yang dilengkapi dengan penggambaran, antara lain, perairan (hidrografi), kebudayaan, dan sebagainya.

4. Peta Statistik

Peta persebaran penduduk. (Sumber: kompasiana.com)
  • Peta statistik distribusi kualitatif, menggambarkan kevariasian jenis data, tanpa memperhitungkan jumlahnya, contohnya: peta tanah, peta budaya, peta agama, dan sebagainya.
  • Peta statistik distribusi kuantitatif, menggambarkan jumlah data, yang biasanya berdasarkan perhitungan persentase. Misalnya, peta penduduk, peta curah hujan, peta pendidikan, dan sebagainya.

5. Berdasarkan fungsi

Dapat dibedakan menjadi:
  • Peta geografi dan topografi;
  • Peta geologik, hidrologi, dan hidrografi;
  • Peta lalu lintas dan komunikasi;
  • Peta yang berhubungan dengan kebudayaan dan sejarah, misalnya: peta bahasa, peta ras;
  • Peta lokasi dan persebaran hewan dan tumbuhan;
  • Peta cuaca dan iklim;
  • Peta ekonomi dan statistik.
Sampai di sini kamu sudah paham, Squad? Oh ya, kalau kamu sendiri paling suka dengan jenis peta apa? Share ya, di kolom komentar! Jangan lupa belajar bareng Ruangguru di ruangbelajar dan buatlah #BelajarJadiMudah! ruangbelajar hbspt.cta._relativeUrls=true;hbspt.cta.load(2828691, '62700d92-1aae-4202-a1e5-0542d3acc323', {"useNewLoader":"true","region":"na1"});
MasTer
MasTer alone

Posting Komentar untuk "Jenis-jenis Peta dan Penggunaannya"