Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kehidupan Sosial sebagai Objektivitas

sosiologi_10.jpg Squad, ketika kamu bersosialisasi dengan orang sekitar, tentu kamu akan berhadapan dengan suatu objektivitas, yang mana objektivitas itu sendiri memiliki banyak makna. Kehidupan sosial juga bisa menjadi suatu objektivitas dalam masyarakat. Untuk memahami kehidupan sosial sebagai objektivitas diperlukan penjelasan mengenai realitas objektif dan realitas subjektif. Bagaimana penjelasan lengkapnya ya? Simak yuk, Squad! Realitas Objektif Kehidupan manuasia yang dihadapi setiap hari merupakan suatu fakta, artinya masyarakat yang dapat mempengaruhi dan mengubah bentuk perilaku manusia melalui suatu norma/aturan yang sebenarnya mereka ciptakan sendiri. Hal ini membuktikan bahwa kehidupan manusia hanyalah sebuah objek dan sasaran dari suatu aturan. Kehidupan manusia dalam masyarakat membentuk kehidupan sosial yang lebih luas. Kehidupan sosial tersebut menjadi suatu objek dan dapat dijelaskan melalui realitas objektif.  Supaya kamu lebih memahami realitas objektif ini simak dua contoh gambaran di bawah ini ya:
  1. Sarana belajar berperan penting terhadap kemajuan belajar seorang siswa. Adanya kelengkapan belajar yang memadai dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai siswa.
realitias objektif.png Berdasarkan contoh dan gambaran di atas, siswa merupakan objek dari sarana belajar yang diciptakan oleh manusia itu sendiri. Sarana belajar yang merupakan faktor eksternal mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dalam sudut pandang kehidupan objektif tidak mempertimbangkan kemampuan dan motivasi seseorang secara pribadi. Hal tersebut menjelaskan bahwa prestasi siswa dipengaruhi oleh sarana belajar, tanpa melihat usaha, minat dan motivasi pribadinya. Realitas objektif dapat dikatakan sebagai pengetahuan manusia yang bersifat umum (massal) yang mempunyai sifat memaksa di luar masing-masing individu.   2. Prestasi siswa akan meningkat jika rajin belajar. realitas objektif 2.png   Berdasarkan contoh di atas, realitas objektif (pengetahuan umum) adalah diberlakukannya aturan jika rajin belajar, siswa dapat meningkat prestasinya. Namun, cara pandang tersebut menjadi pertanyaan seperti apa sebenarnya wujud dari rajin belajar tersebut? Realitas objektif tidak melihat karakter unik dari masing-masing individu, sehingga dapat dikatakan bahwa rajin belajar (subjek) merupakan langkah nyata untuk meningkatkan presetasi siswa (objek). Akan tetapi, ketika siswa menjadi subjek, pemahaman siswa terhadap prestasi dan rajin belajar akan sangat beragam maknanya.   Realitas Subjektif Ada banyak realitas yang tidak dapat dijelaskan hanya dari sisi objeknya saja, hal ini juga berlaku pada kehidupan sosial. Kehidupan sosial manusia yang dihadapi sehari-hari dapat dilihat dari sisi subjeknya atau dari sudut pandang pelaku supaya memiliki penjelasan yang lebih luas. Subjek dalam hal ini bisa meliputi individu maupun institusi lainnya. Agar lebih jelasnya simak contoh di bawah ini ya:
  • Rudi memiliki kebiasaan yang sedikit unik dari kebanyakan orang, ia belajar sambil mendengarkan musik rock. Menurutnya, intensitas belajar yang sedikit tetapi rutin, ampuh untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Selain itu, menurut rudi prestasi bukan sekedar nilai dan piala, tetapi juga kebermanfaatan untuk orang lain.
realitas subjektif.png Berdasarkan contoh di atas, Rudi sebagai subjek mengungkapkan pendapatnya terhadap cara-cara belajar yang umumnya di gunakan oleh sebagian orang. Rudi melakukan hal yang tidak dilakukan oleh siswa pada umumnya.  Rudi sebagai subjek mengubah pandangan masyarakat tentang cara belajar dan pemahaman prestasi. Akan tetapi cara dan tindakan belajar Rudi sebagai subjek tidak harus diterima di masyarakat dan mungkin hanya Rudi yang dapat melakukan hal tersebut. Di lain sisi, pendapat dan pandangan Rudi sebagai subjek dapat memberikan pengaruh kepada orang lain atau bahkan mengendalikan posisi objek.   Kehidupan Sosial Merupakan Proses Objektivikasi  Objektivikasi merupakan proses dari gagasan atau pendapat masing-masing individu yang dikemukakan dengan cara berinteraksi dengan individu lain. Ketika gagasan atau pendapat dari seseorang disepakati dan menjadi gagasan umum di masyarakat, maka saat itu realitas subjektif berubah menjadi realitas objektif atau yang biasa disebut objektivikasi. Untuk memudahkan kamu dalam memahami proses objektivikasi simak contoh berikit ini:
  • Alfredo merupakan peneliti yang tinggal di desa mayoritas nelayan. Selama proses penelitian, dia mengungkapkan terjadinya penurunan penyu di laut akibat penangkapan besar oleh nelayan. Karena kedekatannya dengan para nelayan, Alfredo sering sekali berkumpul dan mengobrol dengan mereka. Ketika berkumpul, ia mengungkapkan gagasannya kepada nelayan untuk tidak menangkap penyu. Hal tersebut langsung disepakati oleh nelayan, karena sebelumnya dari mereka pun sudah sadar bahwa penangakapan penyu berakibat terhadap kepunahannya. Akhirnya, seluruh nelayan secara bertahap tidak lagi menangkap penyu, secara adat pun sepakat bahwa penangkapan penyu akan mendapatkan sanksi. Aturan yang telah dibuat dan disepakati bersama disosialisasikan kepada pemuda-pemuda di desa tersebut yang nantinya akan berprofesi sebagai nelayan.
Contoh Proses Objektifikasi.png Ilustrasi Proses Objektivikasi   Berdasarkan ilustrasi di atas, kehidupan sosial merupakan proses objektivikasi individu yang selalu memiliki gagasan untuk menciptakan aturan dalam kehidupannya. Pengagas aturan pun pada akhirnya akan terpengaruh oleh aturan yang dibuatnya sendiri. Kehidupan sosial merupakan proses eksternalisasi, internalisasi, dan objektivikasi. Ketiga elemen ini bergerak secara berkesinambungan, artinya kehidupan sosial merupakan proses yang saling mempengaruhi antara objek dan subjek. Baca Juga: Pengertian Sosiologi dan Objek Studinya Nah Squad, itulah penjelasan mengenai kehidupan sosial sebagai objektivitas. Semoga penjelasan di atas semakin menambah wawasan kamu ya. Kalau kamu masih belum puas dengan penjelasan tadi, kamu bisa belajar melalui ruangbelajar. Belajar jadi menyenangkan dengan menonton video animasi lengkap dengan latihan soal dan rangkumannya Squad! Yuk gunakan sekarang! New Call-to-action hbspt.cta._relativeUrls=true;hbspt.cta.load(2828691, '1eaeb7cf-6e40-4247-9ae0-312c2019d986', {"useNewLoader":"true","region":"na1"}); Referensi: Suhardi, Sri Sunarti. (2009) Sosiologi 1: Untuk SMA/MA Kelas X Program IPS. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.  Artikel ini diperbarui tanggal 27 November 2020
MasTer
MasTer alone

Posting Komentar untuk "Kehidupan Sosial sebagai Objektivitas"